Koran atau AL-QUR'AN

Terlalu banyak orang gax bisa membedakan antara baca koran dengan baca al-qur'an, untuk timbul sebuah pertanyaan yang mendasar. Apa sih bedanya kita baca koran dan kita baca al qur’an, ternyata banyak sekali bedanya. akan tetapi apakah kita selama ini tau perbedaan tersebut, atau kita gak mau tau?.

kalo baca koran insya allah bagi yang berlangganan koran atau sering beli koran setiap hari atau setiap waktu pasti dibacanya koran tersebut. bahkan orang yang gak pernah beli koran mencoba atau berusaha untuk membaca informasi yang terkandung

didalam koran, baik itu berita, iklan, gambar atau cuma sekedar humor (komiknya) dengan cara meminjam, atau ketika menemukan serpihan korang atau koran bekas yang dengan mudah kita temukan. bahkan koran bekas bungkus kacang pun kadang masih dibaca lagi. hampir semua orang tertarik dengan koran. tetapi koran itu hanya berisikan informasi, berita, teknologi, atau humor. hanya sekedar selingan kebutuhan hidup. setelah kita baca kemudian kita lupakan, setelah kita baca gak akan ada yang terjadi dalam diri kita. kecuali kita termakan sama informasi tersebut yang akan merubah pola dan gaya hidup kita. jika koran tersebut datang harian, berarti setiap pagi kita tidak ingin ketinggalan berita, kita rajin menungguin koran tsb. diantar. bila koran datang mingguan, sudah mulai sehari sebelumnya koran tersebut udah dinanti-nanti. bagi sebagian orang, koran tersebut merupakan candu, rasanya belum komplit hidup ini bila belum baca koran.

membaca al qur’an
membaca qur’an jangan disamakan dengan membaca koran, quran telah diterjemahkan dalam banyak pertemuan bahwa qur’an itu adalah undang undangnya orang islam, syariat islam itu ada dalam qur’an. jadi kita membaca qur’an itu bukan hanya membaca, bukan hanya dipelototin atau dilagukan, tetapi juga harus dilaksanakan. namanya juga undang undang, kalo tidak dilaksanakan atau diterapkan dalam kehidupan itu sama saja kita dengan membaca koran. kalo namanya undang undang dibaca tetapi tidak dilaksanakan, sama saja kita membeli sebotol air minum, kita baca tulisan yang terdapat dalam label botol, kita baca seribu kalipun kita akan tetap haus, (baca) “air asli pegunungan, bersih, segar, dan menyehatkan. cocok diminum setalah beraktivitas” baca seribu kali diulang ulang tidak akan ada pengaruhnya, tetap haus. baru setelah kita buka tutup botol, kita minum, baru hilang hausnya, jadi ya harus dilaksanakan, diterapkan. jadi baca qur’an jangan seperti baca koran….tetapi sejauh pengamatan saya belum pernah saya menemui orang yang ketagihan membaca qur’an. menunggu nunggu waktu untuk membaca alqur’an. kebanyakan kita hanya membaca qur’an hanya ketika susah. dan menganggap bahwa qur’an itu sebabagi tuhan… subhanallah..

masih mencari pahalanya baca qur’an????
jangan seperti anak kecil, (baca) kalo kita membaca 1 juz kita akan masuk surga, kalo kita apal 5 juz, kita disurga bersama orang tua kita. dll. padahal pahala itu akan kita rasakan bila setelah kita membaca al qur’an, kemudian kita terapkan dalam kehidupan. setelah kita tau undang undangnya, kita patuhi dan kita laksanakan. itulah yang menghasilkan pahala….,pahala dari perbuatan kita, bukan pahala dari membaca.
bagaimana bila undang undang dasar negara kita tidak kita laksanakan. tentu negara ini akan amburadul….
karena semua berusaha hanya membaca, tidak dilaksanakan.

menghapal ayat suci alqur’an itu wajib, karena itu merupakan undang undang, merupakan panduan, tuntunan hidup kita, untuk menyelamatkan kita didunia dan di akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar