AKU PAHLAWANKU

Hidup bagi pahlawan adalah medan pertempuran, hidup atau mati, tangisan atau senyuman, medali atau tebar bunga, pujian atau kerinduan, cinta atu kebanggaan, acungan jempol atau ucapan selamat jalan. Pahlawan tidak mengenal pamrih, untung rugi atau belas kasih, yang ada dalam jiwanya adalah kemenangan dan kemerdekaan sejati. Menang melawan gejolah nafsu keduniaan, merdeka dari penjara bengis kemiskinan hati, lepas dari belenggu ria’ dan kekangan hidup dunia hedonis.

Ayahku Pahlawanku
Pahlawan adalah jiwa yang ada pada setiap diri setiap manusia, ia tumbuh menjadi pondasi penopang perjalanan hidup, ia berkembang menjadi harapan dan tumpuan hidup bagi segenap jiwa yang menginginkan kebahagiaan.




Ayah adalah pahlawan yang ingin melihat keluarganya merdeka ari penderitaan, semua Ayah pasti ingin keluarganya bahagia, oleh karena itu segenap jiwa raga dan harapannya dicurahkan untuk keluarga.

Begitu kuat mengalir darah kepahlawanan pada diri Ayah, waktu, tenaga, dan perasaan. Ia korbankan untuk membahagiakan keluarga. Kadang Ayah harus menyembunyikan perasaannya yang sakit untuk membuat sang anak tersenyum. Rasa sayang Ayah seluas samudra, cintanya lebih dalam dari sumur amarah murka. Ayah tidak mau merasa lemah karena Ia adalah benteng kokoh bagi keluarganya.

Tapi Ayah tak bisa menjadi Pahlawan Nasiaonal yang bias dikalungi medali kepahlawanan oleh Presiden. Namun bagi kami seluruh anak telah mengangkat Ayah menjadi pahlawan dihati kami.Patriotmu akan menjadi medali kebanggaan, perjuanganmu tanpa pamrih menjadi cambuk api cinta sehingga kami sangat menyayangi dan merindukanmu sepanjang waktu. Pengorbananmu yang tulus seperti jalan yang lurus untuk menghantarkan kami pada jalan kesuksesan.

Kami para anak bingung untuk mengungkapkan rasa terima kasih, karena kami tahu jasamu tidak akan pernah terbalas dengan sebongkah emas, pengorbananmu tidak ternilai oleh lautan berlian, perjuanganmu tak terbayar oleh apapun. Kata maaf pun susah keluar dari tenggorokan kami, karena terhalang oleh rasa malu, malu karena kesalahan yang telah menumpuk menjadi pasir dosa yang tak terbilang karena perbuatan kami yang selalu membuatmu tersinggung, marah, benci, dan sampai menangis tak terhitung jumlahnya baik sengaja maupun tak sengaja.

Ayah…. Maafkan Anakmu yang selalu membebanimu dengan masalah kedunian dan meresahkanmu dengan urusan akhirat. Titahmu akan selalu kuingat, bijakmua akan menjadi penunjuk untuk jiwa yang lagi mencari jati diri. Kami hanya mampu mendoakanmu semoga Ayah menjadi Pahlawan sejati yag terhitung sahid oleh Allah. “Yaa Allah maafkan semua dosa Ayahku karena Ia selalu memaafkan ku ketika aku berbuat salah, Yaa Allah anugrahkanlah medali kebebasan, bebas dari siksaMu, bebas dari hisabMu, berikanlah Ia bunga cintaMu, karena engkau memilihnya menjadi kekasih. Amin….

Aku, kamu, dia, mereka adalah pahlawan, mengapa?, Apa yang kita berikan pada Nabi dan para pejuang Islam di negri ini? Apa yang kita berikan pada Ayah yang gagah membela kita dari penderitaan? Tidak ada yang lain selain Jiwa kepahlawan. Jiwa pahlawan kita terbakar dengan heroiknya para pejuang Islam membela agama. Jiwa pahlawan tergugah oleh tulus dan ikhlasnya Ayah bebuat.

0 komentar:

Posting Komentar